Minggu, 15 Januari 2023

"Gali Potensi Ukir Prestasi"


 Resume Materi ke-3 KBMN angkatan ke-28

 
 "Gali Potensi Ukir Prestasi"
 
Bismillaahirrohmaanirrohiim
 
 
Salam Teman-teman Penulis yang terhormat 
Assalammu'alaikum wr.wb,  hom swastiastu, namobuadaya dan salam kebajikan serta salam sejahtera untuk semuanya.

Malam ini Jum;at malam, tanggal 11 Januari 2023 disampaikan materi ke-3 dari kegiatan KBMN angkatan ke-28 yang disampaikan oleh Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd., seorang guru bahasa Indonesia di SMP dari Cipanas yang telah memiliki banyak sekali prestasi di tengah-tengah kesibukannya mengajar dan memiliki prestasi yang banyak serta memperoleh hadiah dan penghargaan yang banyak pula. Tulisan-tulisannya berupa buku ontologi yang jumlahnya sudah puluhan buah serta buku tulisan dan karya pribadi juga sebagai blogger sejati. Bahkan saat ini sedang memiliki bayi mungilnya pun masih tetap bisa berkarya bahkan menjadi narasumber di mana-mana.
 Tema malam ini yang diusung kali ini adalah "Menggali potensi untuk mengukir prestasi," tentu saja  apa yang dikatakannya bukanlah sekedar pemanis bibir apa lagi bicara bohong, karena sebagian kebenaran kabar baik itu terungkap lewat pengalaman pribadinya.

Ibu muda kelahiran 12 Agustus 1988 ini sudah membuktikan sendiri betapa potensi seseorang bisa digali dan akhirnya membuahkan hasil dan prestasi yang membuat kagum diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Memang menurutnya bahwa kendala yang dihadapi para penulis pemula juga pernah dia alami dan dihadapinya, rasa seperti enggan untuk mulai membuat tulisan karena takut tulisan jelek, atau takut dibully, rasa tidak percaya diri dan takut tulisan tidak sempurna juga meliputi dirinya. Selain itu ada keraguan untuk mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan dan membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja.

Setelah berproses akhirnya beliau berhasil menemukan potensi yang ada pada dirinya kemudian menuangkannya menjadi beragam tulisan. Sebagian diantaranya menjelma menjadi buku-buku. Tidak kurang dari 56 buku telah dihasilkannya.

Selain itu beliau juga menjadi editor bagi para penulis mula, beberapa diantara mereka telah berhasil menerbitkan buku karya  mereka sendiri atas bimbingan dan arahan penulis yang aktif dan kreatif ini.

Dengan motto hidup “Ingin menulis seribu buku, selalu berbagi dan menginspirasi negeri”, kapasitas Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. sebagai narasumber dalam sesi ini memang tidak perlu diragukan lagi


 


Gali Potensi - Ukir Prestasi

“Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi,” demikian dikatakan Aam Nurhasanah, SPd.

Narasumber mengatakan bahwa untuk menggali potensi, kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai.  Sebagai contoh, narasumber menuturkan “…saya suka menulis maka saya menekuni dunia tulis. Saya menulis dari apa yang saya sukai, apa yang saya alami, atau apa yang saya kuasai. Kita bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.” demikian katanya.

Sebagai contoh, Aam Nurhasanah menunjukkan beberapa buku hasil tulisannya:

Buku solo pertamanya yang berjudul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat”, terbit  bulan Agustus 2020, sebuah buku yang berisi tentang pengalamannya kettika mengikuti kelas "Belajar Menulis Nusantara Angkatan 12."

Pengalaman lainnya adalah setelah dinnyatakan lulus dari KBMN 12, Aam Nurhasanah mengabdikan diri menjadi Tim Solid Om Jay dan bertugas menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara, tugas ini merupakan pengalaman yang juga perlu dibagikan dan Aam merasa sayang jika kisah ini terlewat begitu saja, maka terbitlah buku solo keduanya yang berjudul “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online”

Terbitnya buku-buku tersebut tidak terlepas dari keuletan Aam Nurhasanah dalam menggali potensi yang ada dalam dirinya, salah satu cara yang ditekuninya dalam menggali potensi diri itu adalah dengan mengikuti Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN), yang diakuinya ketika pertama kali beliau mengikuti KBMN adalah pada Angkatan ke-8, namun sayangnya pada Angkatan itu beliau belum memenuhi persyaratan untuk lulus. Namun beliau terus berusaha memupuk kembali semangatnya dan mengikuti kembali KBMN di Angkatan ke-12, alhamdulillaah pada  kesempatan inilah potensinya benar-benar mulai tergali dan ditampakkan dalam bentuk buku yang berhasil diterbitkannya, dengan judul :Kunci Sukses Menjadi Moderator Online."



Prestasi beliau terus melesat dengan pesat sehingga dalam waktu relatif sangat  singkat sudah berhasil membuat 56 judul buku. Beliau menjelaskan bagaimana caranya bisa sangat produktif dalam menulis, di antaranya: pertama adalah masalah motivasi. Bagi narasumber ini menjadi penulis adalah sebuah impian yang hendak diwujudkannya dan menurutnya mahkota bagi seorang penulis adalah buku tulisannya. Beliau pun punya impian bahwa buku tulisannya akan dipajang di rak display toko buku utama, dan semua impian itu merupakan motivasi baginya dalam karir kepenulisannya. Selain itu narasumber  ini juga mengatakan bahwa motivasinya dalam menulis buku  adalah keinginan untuk mengukir makna hidup.

Hak kedua yang disampaikannya adalah perlu adanya bekerja keras., beloau memberikan nasihat kepada para peserta KBMN Angkatan 28 ini untuk tidak berhenti menulis. Oleh karenanya sangat penting bagi kita untuk bisa membagi waktu. Salah satu cara terbaik dalam membagi waktu untuk menulis menurut beliau adalah “luangkan waktu untuk menulis jangan menunggu waktu luang baru menulis!” itu kuncinya. Selain itu dalam kaitan bekerja keras ini, seorang penulis juga harus rajin membaca. Salah satu metode baca yang disarankannya adalah Blog Walking (BW). Terutama di KBMN ini, ada banyak blog dan tulisan yang bisa dibaca yang akan memperkaya diri kita. Menurutnya, “Rajin membaca akan membuatmu semakin gemuk menulis”.

Contoh lain dari kerja keras yang dilakukan narasumber ini adalah rajin ikut lomba, ya...walau pun mungkin di awal bukan untuk jadi pemenang hanya sekedar untuk tampil berani. Setidaknya ada dua kejuaraan yang berhasil diraihnya, yaitu Juara 1 Lomba Blog PGRI dan Juara 10 besar HUT AISEI kategori artikel favorit.

Hal lain lagi yang disebutkannya dalam rangka menjadi penulis produktif adalah agar kita mau menuliskan  pengalaman kita sendiri, beliau mengatakan ini karena pengalamannya dan sudah berhasil mempraktekkannya seperti contoh yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, perlu  menjaga semangat untuk menulis agar tetap berkobar, narasumber menyarankan agar selalu menjaga “mood” (suasana hati). Karena tidak dipungkiri bahwa dalam proses menulis terkadang timbul kelelahan atau pun kebosanan, maka istrirahatlah jangan paksakan diri. Beliau mencontohkan rehat yang biasa dilakukannya antara lain dengan karaoke, merajut atau healing kecil-kecilan.

Sehubungan dengan ide-ide untuk menulis, disampaikannya bahwa  ide bisa ditimbulkan dengan memperhatikan apa yang kita lihat, kita dengan dan kita sukai. Sebuah foto atau gambar misalnya, sesungguhnya memuat seribu cerita, sehingga dari sebuah foto kita akan bisa memperoleh banyak ide untuk tulisan kita. Untuk itu hal yang perlu dijaga adalah memiliki rasa percaya diri sebagai penulis, karena  kita harus berproses, melalui berbagai rintangan dan hambatan dalam berlatih menulis. Menjadi penulis besar tidak bisa serta merta, sim salabim, langsung jadi, namun harus memulai yang pertama, kita harus menulis sebisanya saja dulu.

Belajar tidak memandang usai dan  bukan alasan untuk menyerah, seperti contoh yang beliau berikan adalah Bunda Kanjeng yang mulai menjadi penulis di usia yang sudah setengah abad. Maka yang perlu diingat adalah pepatah “Better Late Than Never” (lebih Bbaik terlambat dari pada tidak samasekali) dan seperti hadis Rosul yang artinya, "Belajar itu dari buaian sampai keliang lahad."

Mungkin jika semangat kita mulai mengendur,  hendaknya kita mengingat kembali niat awal kita yaitu ingin berbagi melalui tulisan, innamal a'malu bin niyat, semoga ini menajdi motivasi besar bagi para penulis. Semoga kita bisa menyusul seperti bu Aam untyk bisa menjadi penulis yang produktif walau pun usia sudah lanjut.

Terimakasih.
Salam 
 
Makassar, 14 Januari 2023 

Hesti Anshor
 
 
 

 

Jumat, 13 Januari 2023

"MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION"

 

  Resume Hari  ke-2 KBMN angkatan ke-28


"MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION"

 Para pembaca  semuanya,

 Assalammu'alaikum wr.wb.,hom swastiastu, salam kebajikan, namong budaya dan salam sejahtera untuk kita semua

 Mohon izin untuk saya menyampaikan resume materi ke dua dari kegiatan KBMN angkatan ke-28 pada malam hari ini.

Materi KBMN PGRI ke-28 yang kedua pada Rabu malam ini disampaikan oleh Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd., yang juga dikenal dengan nama Ratu Kanjeng. Beliau dikenal sebagai seorang  penulis, moderator dan founder PMA Literasi Istikamah. Beliau juga seorang guru penggiat literasi yang sudah mengahasilkan 21 buku karyanya, dan sebagai editor sejak tahun 2019, motivator dan juga blogger. Selain itu beliau juga menjabat sebagai seorang pengurus PGRI di Surakarta Jawa Tengah yang memiliki hobbi bersilaturahmi, traveling, membaca dan pastinya menulis. Beliau malam ini didampingi oleh seorang moderator handal juga yaitu Mba Widya Setyaningsih, S.Ag.

Malam ini beliau bertindak sebagai narasumber dengan mengusung tema: "Menjadikan Menulis Sebagai Passion." Maksudnya menurut beliau passion atau renjana di sini adalah; "Suatu gairah yang memang pasti dimiliki setiap orang, dan bagaimana caranya menjaga passion itu dan bagaimana cara menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin terus sehingga tidak pernah padam untuk selalu melakukannya."  Nah begitulah  dengan proses menulis, jika kita sudah menjadikannya sebagai renjana/pssion, maka semangat untuk menulis itu tidak akan pernah padam, laiknya kita minum obat bisa jadi sehari kita minum obat dua sampai tiga kali atau bahkan lebih karena kecanduan. Karena kita merasa sudah menjadi suatu kebutuhan, kebutuhan untuk mengeluarkan apa yang tersimpan di benak maupun di hati, agar bisa terlampiaskan apa yang sedang dirasakan, sehingga jika belum menulis rasanya seperti ada yang kurang bahkan terasa adanya yang hilang jika tidak menulis. Sehingga jika sudah menulis dada akan teras plong/lega, sesak dada hilang. 

Namun kadang untuk mau menulis pasti terdapat tantangan atau halangan yang selalu meggoda, seperti rasa malas, ragu-ragu, takut-takut dan merasa terbebani atau buang-buang waktu saja. Maka "Mampukah kita membuang jauh-jauh rasa itu sehingga dapat  menjadikan menulis itu sebagai suatu kebutuhan atau food suplemen? Karena dengan menulis pun dapat menjadikan kita sebagai orang yang mulia di hadapan Tuhan, karena dengan menulis kita bisa berbagi dengan sesama. Barangkali dengan apa yang kita tulis menjadi bermanfaat bagi orang lain dan bahkan bisa membantu seseorang dapat keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. 

Lalu bagaimana dengan pertanyaan, "Mengapa kita harus menulis?" Menurut beliau adalah bahwa dengan menulis itu akan membawa kita bisa traveling ke luar negeri (versi founder KBMN), karena memang dengan menulis kita bisa mengikuti lomba-lomba yang diadakan di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan menulis kita bisa mendapatkan cuan/uang maupun hadiah dari berbagai pihak, seperti dari gopay maupun pihak penyelenggara lainnya jika mau aktif. Bahkan kita bisa bertemu dengan Mas Menteri karena kita berada di dunia pendidikan, dan bisa juga bertemu dengan Bapak/Ibu Presiden, jika kita berprestasi dalam menulis. bahkan dengan menulis kita jadi  bisa mengedukasi para pembaca untuk ikut berliterasi.

Dari pengalaman teman-teman yang sudah mendapatkan keberhasilan dan sukses dalam membuat tulisan dan mereka sudah merasakan kebahagiaan dari hasil menulis, beliau memberikan contoh para penulis yang sukses seperti Bu Aam dan Mr. Dail, karena mereka belum sampai waktu satu tahun sudah berhasil memiliki 60 buah buku ontologi, dari hasil menulis saat mindsetnya sudah diubahnya menjadi Writing is My Passion, sehingga menulis sudah mengalir begitu saja, hingga mungkin menurut saya menjadi suatu yang mudah dan jadi kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Menurut pengalaman Ibu Sri Sugiastuti bahwa beliau  baru belajar menulis saat usianya memasuki usia senja, usia 50 tahun, jadi belajar itu tidak mengenal usia, sebagaimana hadis Rosul Saw. yang terkenal dan artinya, "Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahad.(HR. Bukhari)", serta hadis lainnya yang disampaikan oleh Imam al-Bukhori yang artinya,Sahabat-sahabat nabi shalllallahu alaih wasallam mulai belajar di usia tua.” (Sahih Al Bukhari, kitab Al ‘Ilm, bab. Al Ightibath fi al ‘ilmi wa al hikmah). Sedangkan menurutnya menulis itu bagian dari healing dengan istilah bagaimana agar supaya bisa memiliki kacamata lima dimensi saat membaca, menulis dan berbicara. Nah dalam hal ini jelas menunjukkan bahwa kita dituntut tidak hanya mau dan bisa menulis saj namun juga harus berlatih dan rajin membaca, karena menulis tanpa membaca kita akan kurang ilmu/pengetahuan. Dengan membaca, kita akan banyak mendapatkan ide atau contoh-contoh bagaimana cara menulis yang baik dan benar, bahkan kadang kita bisa mendapatkan ide atau gagasan dari tulisan yang kita baca. Dan mungkin menulis lalu diiringi dengan membaca akan terjadi keseimbangan pada diri kita, jadi menulis dan membaca adalah satu kesatuan. Karena menurut beliau, membaca itu menjadi bagian dari langkah-langkah untuk menjadi seorang penulis yang baik.

Beliau juga berpesan bahwa, menulis juga harus menjadi pemberat amal, dalam arti harus menjadi bernilai amal ibadah di hadapan Tuhan, yaitu dilakukan dengan niat yang lurus. Menulis bisa sebagai healing maksudnya adalah dengan menulis menjadi solusi sebagai jalan keluar dari masalah-masalah yang sedang dihadapi. Untuk itu sebelum menulis maka kita memohon dulu kepada Allah Swt. atau Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan inspirasi apa yang ahrus ditulis yang bisa bermanfaat bagi diri dan orang lain, atau menulis hanya sekedar untuk melepasakan rasa sesak di dada karena masalah yang sedang dihadapi, lalu buat coretan-coretan yang kelak mau diabadikan tulisan itu atau langsung dimusnahkan atau dibuang itu terserah saja, yang penting hati sudah terasa lega dan pikiran sudah terasa ringan dan masalah sudah bisa teratasi. 

Oleh karena itu menurut beliau juga bahwa kemampuan menulis dapat dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir, maka hingga hari ini profesi menulis  adalah suatu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Tentu juga kita harus ingat bahwa kita menulis harus hal-hal yang positif, tidak mengandung sara dan hal-hal yang dapat mengundang kerusuhan/keributan. 

Oleh karena itu sebelum menulis kita juga perlu melakukan persiapan (writing preparation), di antaranya: (1) Menggali dan menemukan ide/gagasan; (2) Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca; (3) Menentukan topik; (4) Membuat outline; dan (5) Mengumpulkan bahan materi/literatur.   Selain hal pokok di atas, pesan beliau juga bahwa ketika menulis itu harus sabar, pelan-pelan dan jangan memaksakan diri, tulis semampunya dan tidak perlu harus sempurna atau pun ingin idealis.

Dalam tulisannya Ibu Sri juga memberikan langkah-langkah jika ingin tulisan kita dapat dipublikasikan /diterbitkan yaitu, maka naskah kasar yang sudah kita buat atau tulis harus melalui tiga tahapan, yaitu editing, revising dan baru publishing. dan dari masing-maisng tahapan itu masih harus melalui tahapan-tahapan panjang lagi, dan bisa pembaca simak pada ringkasan tulisan beliau dalam bentuk PPT yang beliau bagikan di WAG.

Kiranya demikian resume yang dapat saya uraikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, karena yang haq dan kesempurnaan hanya milik Allah semata.

wassalammu'alaikum wr.wb.

Hesti Anshor

Senin, 09 Januari 2023

"Menulis Setiap Hari "

 Resume ke-1 KBMN angkatan ke-28

Materi ke-1: "Menulis Setiap Hari "

KBMN ANGKATAN ke-28

Isi Resume     : Materi Pertama KBMN 

Hari/Tanggal : Senin, Tanggal 9 Januari 2023 

Waktu            : Pukul 19.00 WIB - 21.00 WIB

Tema              : "Menulis Setiap Hari "

Nara Sumber : Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

Moderator    : Dail Ma'ruf, M.Pd

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalammu'alaikum wrwb., Shalom, Om swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan dan salam sejahtera untuk kita semua.

Ijinkan saya sebagai penulis pemula dalam kegiatan KBMN di angkatan ke-28 ini untuk menuliskan dan menyampaikan report hasil kegiatan Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Angkatan ke-28 dimulai pada malam hari ini, setelah dilakukan opening ceremonynya pada malam sebelumnya, yaitu pada hari Sabtu, tanggal 17 Januari 2023 yang dimulai pada pukul 19.00 WIB hingga selesai dan dilaksanakan secara online melalui Zoom Meet dan acara dibuka resmi oleh  Om Jay selaku vounder KBMN. Nah pada malam ini sebagai materi pembuka  dilaksanakan dengan mengusung tema "Menulis Setiap Hari" yang dibawakan oleh Bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd sebagai vounder dari KBMN ini yang lebih dikenal dengan panggilan akrabnya Om Jay dan didampingi oleh seorang moderator handal bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. yang merupakan tim solid dari Om Jay dan ternyata juga berawal sebagai peserta KBMN dari angkatan ke-20 yang prestasinya sangat cepat melejit sehingga terpilih dan dipercaya menjadi anggota dari tim yang digawangi oleh Om Jay ini.

Om Jay tak perlu diragukan lagi akan prestasinya yang luar biasa, dan bahkan sudah mendapatkan banyak sekali hadiah atau penghargaan daari berbagai penyelenggara kegiatan lomba menulis juga sebagai blogger sejati. Beliau sangat dikenal sebagai promotor penulis  juga sebagai blogger yang sudah sangat dikenal oleh para penulis di negeri sendiri bahkan di dunia Internasional karena tulisan-tulisan beliau yang sangat berkesan bagi para pembacanya. Prestasi beliau kiranya tak terhitung jumlahnya dan mohon maaf saya tidak dapat menuliskan kembali semua secara satu persatu, jika kita ingin mengenal profil beliau lebih jauh dapat kita lihat dan baca pada profil beliau yang dituangkan pada link profil beliau: https://wijayalabs.com/about

Walaupun prestasi Om Jay sudah sangat luar biasa, beliau tetap sebagai pribadi yang sangat sederhana dan selalu berwibawa, tidak tampak kesombongan atau rasa angkuh pada pribadi beliau. Malah beliau selalu berusaha mengajak orang lain agar dapat seperti dirinya, pandai menulis dan bisa memberi daya tarik dalam tulisannya sehingga dapat membuat orang senang dan tidak bosan membaca tulisannya; mengajak orang lain agar dapat meraih prestasi yang telah diperolehnya, paling tidak meraih gelar sebagai seorang penulis sejati dengan cara selalulah menulis, apa pun yang kita alami dalam keseharian dan mencatat serta menuangkannya dalam sebuah tulisan lalu membukukannya, laiknya kita menulis dalam buku agenda harian. 

Saya sangat kagum dengan kepribadian beliau, karena dalam semua kegiatan dan banyak tulisannya, beliau selalu dan tidak pernah bosan untuk memberikan motivasi untuk anggotanya atau para peserta dan semua orang untuk 'menulis' bahkan ajakan itu tertuang dalam sebuah tulisannya yang berjudul "Menulislah Setiap hari dan buktikan Apa yang Terjadi."  Karena menurut beliau dengan menulis kita sama dengan membuat rekaman kehidupan yang tercatat dan dapat menjadi kenangan sepanjang catatan itu masih bisa dibaca oleh orang lain, bahkan dengan tulisan-tulisan kita mungkin ada yang bisa memberi bermanfaat bagi orang lain. Sebagai mana pepatah yang beliau ambil, "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan kenangan (berupa tulisannya), untuk dapat dikenang.

Hal ini sangat memberi motivasi bagi saya pribadi dan tentu pada teman-teman yang lain, oleh karena itu saya semangat untuk belajar dan mengikuti serta tergabung dalam komunitas ini  agar dapat belajar dari orang-orang hebat yang bekerja dengan hati yang tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa pun kecuali berkah dan ridho darai Allaah Swt., Tuhan Yang Maha Pengasih. Semoga Dia Yang Maha Kuasa memberikan balasan dan ganjaran atas semua amal jariah yang telah diberikan dan menjadi bekal untuk kembali kepadaNya kelak serta dikenang banyak orang, aamiin Yaa Robbal 'alamiin.

Sebagai pengingat akan pesan-pesan Om Jay, akan sya rangkum juga di sini diantaranya adalah: menulislah setiap hari; tulislah apa yang kita sukai dan tidak kita sukai seperti sebuah buku jurnal; rajinlah membaca  bukan hanya menulis, terutama bacalah karya orang lain untuk dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran; jangan takut untuk mencoba menulis; dan sepatutnya bertanyalah pada orang yang tepat untuk setiap kesulitan. walloohu a'lam.

Yang haq dari Allah dan yang salah dari diri saya mohon dimaafkan.

Terima kasih 

Wassalammu'alaikum wr. wb.

Makassar, 10 januari 2023

(Hesti Anshor)