Resume Materi ke-22 KBMN angkatan ke-28
Bismillaahirrohmanirrohiim
Assalammu'alaikum wrwb. dan Salam Sejahtera
Tanggal 27 Februari 2023 malam, pukul 19.00 WIB dan di kota Makassar memasuki waktu pukul 20.00 Wita, seperti jadwal malam-malam sebelumnya, kali ini memasuki pertemuan KBMN yang ke-22. Malam itu pemberian materi dengan judul "Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru," yang dibawakan oleh Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd., seorang redaktur pelaksana Majalah Suara Guru dan dimoderatori oleh Bapak Sim Chung Wei, SP. atau yang akrab dipanggil Koko Sim.
Pertemuan kali ini dengan menggunakan aplikasi zoom, dan tidak seperti biasanya via WhatsApp. Karena dengan media zoom ini dapat terlihat berapa jumlah pesertanya, tampak di layar bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 69 peserta, dan kegiatan via room zoom berjalan lancar. Dapat dipahami keterbatasan peserta lain yang tidak dapat hadir secara full di ruang pertemuan ini karena kendala infrastruktur atau jaringan komunikasi di wilayah masing-masing atau juga kesulitan untuk hadir di room zoom karena kendala lainnya.
Di awal acara, Pak Catur membuka materi dengan memberikan sebuah pertanyaan kepada semua peserta, "Apakah sudah pernah membaca Majalah Suara Guru?" Dan jawaban para peserta pun beragam, ada yang menyatakan sudah dan ada yang mengatakan belum. Selanjutnya beliau menjelaskan tentang sejarah singkat "Majalah Suara Guru," bahwa majalah yang diterbitkan oleh PB PGRI ini lahir sekitar tahun 1950-an. Pada awal mulai terbitnya majalah ini berfungsi sebagai media komunikasi sekaligus perjuangan para guru saja, namun seiring perkembangan zaman majalah inipun menyesuaikan diri. Kini majalah yang terbit setiap dua bulan sekali ini dan dengan tebal 76 halaman dan cetakan glossy seharga Rp25.000,00 per eksemplarnya, memiliki daftar isi tentang: Suara Utama; Opini, Organisasi; Edutainment; Oase; Percik; Inspiratif; Sekolah; Bahasa dan Sastra, serta Destinasi.
Semua guru dapat mengirimkan naskah untuk diterbitkan, artinya guru dari semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD/TK sampai perguruan tinggi, baik itu guru negeri maupun swasta, bahkan guru pesantren sekalipun. Dahulu sempat juga hadir melalui suaraguruonline.com, tetapi kini Majalah Suara Guru hanya melayani terbitan atau cetakan.
Semua guru dipersilakan untuk menerbitkan tulisannya, namun naskah yang dapat diterima dan layak cetak harus memenuhi persyaratan antara lain: karya asli alias bukan plagiat; isinya faktual dan aktual; menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga enak dibaca; dan tidak berbau SARA. Panjang naskah disesuaikan dengan topik yang hendak ditulis dan jumlah kata berada di antara rentang 400- 700 kata. Dengan ketentuan penulisan naskah yaitu spasi 1,5 ukuran font 12 dan bentuk tulisan Times New Roman serta menyebutkan status dan foto.
Sedangkan tulisan dalam topik best practice, naskah panjangnya maksimal 500 kata, dengan gaya penulisan naratif deskriptif. Adapun pengiriman naskah dapat dikirim ke email dengan alamat majalah.suaraguru@gmail.com.
DI antaranya keuntungan yang diperloleh ketika naskah diterbitkan di Majalah Suara Guru adalah mendapatkan poin yang dapat digunakan untuk persyaratan kenaikan pangkat, dan opini, gagasan atau idenya dapat dibaca oleh kalangan guru se-Indonesia. Majalah dapat dikirim ke semua daerah, namun kadang terkendala dengan besarnya ongkos kirim bagi pemesan yang ada di luar Jawa, karena ternyata ongkos kirimnya lebih besar dari pada harga majalahnya itu sendiri.
Namun menurut beliau, untuk mengantisipasi mahalnya ongkos kirim, hal itu dapat disiasati, jadi untuk menghadapi kendala tersebut di atas adalah dengan cara pembelian dilakukan secara kolektif melalui pengurus cabang PKG/PGRI sehingga ongkos kirimnya dapat ditekan atau dibagi bersama. Dan jika ingin berlangganan atau memesan, dapat menghubungi Mbak Widya di nomor 087882289299 atau Mas Tyas di nomor 085814213473.
Tanpa terasa waktu terus berlalu, dan tampak jam dinding telah menunjukkan waktu sudah lebih dari pukul 21.00 WIB, sesi tanya jawab pun telah dilalui dan akhirnya Pak Catur menyampaikan closing statementnya yaitu guru-guru diharapkan agar rajin membaca dan bukan hanya menulis agar pengetahuan dan literasinya berkembang.
Kiranya demikianlah resume yang dapat saya sampaikan, atas kekurangannya mohon dimaafkan. Semoga tulisan ini dapat memnerikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Terima kasih.
Makassar, 4 Maret 2023
Semangat sampai akhir
BalasHapusMelaju.. menuju buku solo.. semangat tinggal bbrp pertemuanš
BalasHapus