Senin, 27 Februari 2023

"Langkah Menyusun Buku secara SIstematis"

Resume Materi ke-15 KBMN angkatan ke 28


Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalammu'alaikum wr.wb dan salam sejahtera, selamat berjumpa lagi sahabat penulis dna pembaca semuanya, salam literasi.

Izinkan saya kali ini untuk menyampaikan ressume materi ke-15 dari kegiatan KBMN di angkatan ke-28. Materi di Jum'at malam tanggal 10 Februari 2023 ini membahas tentang cara menyusun buku dengan judul  "Langkah Menyusun Buku secara Sistematis" yang dibawakan oleh seorang narasumber yang bernama Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd., dan dimoderatori oleh Ibu Arofiah Afifi, S.Pd yang lebih dikenal dengan panggilan mba Afiah, beliau juga seorang penulis dan juga menjadi tim solid dari Om Jay.

Namun sebelum kita menyimak materi yang akan disampaikan oleh narasumber mari kita lihat profil narasumber kita pada malam hari ini adalah sebagai berikut:

Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd adalah   sebagai penulis dan editor profesional, dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi. Beliau lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984, masih cukup muda. Beliau menyelesaikan jenjang  S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007), kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

Beliau merupakan alumni KBMN angkatan ke-9 tepatnya sejak bulan Maret-April 2020, dan bertugas sebagai guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015 sampai sekarang. Dan beliau juga  pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, serta sebagai tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.

Prestasi yang pernah diraihnya adalah guru berprestasi jenjang SM se-Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2016, pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017, serta meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Guru olympics PGRI tahun 2020

Untuk mengenal lagi lebih jauh tentang dirinya, maka bisa silakan di profil selengkapnya dapat dilihat dilaman berikut: https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

Kini kita masuk ke materi:

"Saat-saat yang paling menakutkan dalam menulis adalah tepat ketika kamu belum memulainya." (Stephen King)

"Jika ditanya, 'Bagaimana kamu menulis? Saya akan menjawab, satu demi satu kata.' (Stefen King)

Narasumber menyampaikan bahwa,"Menulis adalah sesuatu yang unik," ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Dan pada kahirnyan ternyata menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan laiknya orang yang habis makan keripik singkong yang pedas manis,  mengunyahnya sambil menikmati rasanya senantiasa dikunyah maka akan selalu dirindukan kembali, demikian halnya dengan menulis.

Menulis sebaiknya harus dibiasakan setiap hari, seperti slogan Om Jay yang sudah familiar bagi kita, karena semua hal bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan, ujarnya. Jika khawatir ide di kepala mudah hilang, mari kita tuliskan ide melalui blog.  Ternyata, sselain menulis di blog pribadi, beliau juga kembali menulisksnnys di Kompasiana.

Pengalaman pertama beliau pada tahun 2020 berhasil menerbitkan Buku pertamanya yang berjudul "Guru Menulis Guru Berkarya." Kontennya adalah materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber di Grup WA.

Sedangkan pertemuan beliau dengan  Prof. Richardus Eko Indrajit dalam kelas belajar, melahirkan buku solo kedua,  buku kedua itu merupakan tantangan menulis dalam satu minggu dari Ekoji. Buku itu berjudul "Digital Transformation" yang bisa diperoleh di Toko Online.


Lalu bagaimana dengan penyusunan dan pengeditan naskah buku tersebut? Pemateri menuturkan bahwa semua buku yang dtulis, penyusunan dan pengeditannya  dipelajari secara otodidak. Dan Beliau menggunakan fasilitas Ms word., Beliau mengnjurkan, jika ingin mengetahui dan mempelajari cara menyusun buku secara sistematis simak tutorial berikut:

https://youtu.be/eePQwyHAcjw

https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

https://youtu.be/jXPr59aWJSc

Pesan beliau untuk para pemula dan juga sebagai pemberi motivasi, yaitu: 

Untuk dapat melakukan melakukan/ menyusun tulisan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

1. Jika masih ragu-ragu maka COBALAH, menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada per coba-an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala 

2 Langkah kedua adalah LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman, katanya. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran.

3. BUDAYAKAN bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

 4. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.

Demikianlah materi yang beliau telah narasumber paparkan dan yang dapat saya resumekan, atas kekurangannya mohon dimaafkan, semoga dapat berguna untuk semua,  terimakasih.

Setelah menyampaikan materi, selanjutnya adalah sesi tanya jawab. 

Makassar, 28 Februari 2023

 




"Kaidah Pantun"

 Resume ke-13  KBMN angkatan ke-28

Bismillaahirrohmanirrohiim

Assalammu'alaikum wrwb. dan Salam Sejahtera

Salam sahabat-sahabat penulis dan pembaca, kita bertemu lagi di sini.

Malam itu narasumber hebat yang menyampaikan materi adalah Miftahul Hadi, S.Pd.Gr. Beliau seorang pengajar dan pendidik di SDN Raji 1 Demak. Saat itu beliau didampingi oleh moderator yang juga penulis hebat, yaitu Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd

Nara sumber sebagai pemantun hebat yang jejak dalam perpantunannya bisa dilihat dalam aktivitas internasionalnya sebagai peserta dalam Pertandingan Cerdas Cermat Pantun Kategori Guru/Pendidik dalam Festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun Tahun 2021 dan  sebagai Juri/Pengadil pada Pertandingan Cerdas Cermat Pantun Pendidikan Guru dan sebagai Pelajar Internasional dalam Festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun Tahun 2021.

Karya-karya narsum yang sudah diterbitkan antara lain:

- Buku Solo: "Menjaga Tradisi Di Masa Pandemi" berisi kumpulan pantun dengan berbagai tema

- Buku Antologi: "Rona Ramadhan" antologi pantun bersukaria, "Pantunesia Karakter Bangsa" antologi pantun, "Senandung Desember Berpantun" kumpulan pantun antologi, "Menulis Pantun Itu Mudah" antologi pantun siswa Kelas V SDN Raji 1, Demak, dan "Panduan Belajar Menulis, Writing Is My Passion".

 *) Sedangkan aktivitas digital beliau bisa diikuti di:

  • http://masmifgurukampung.blogspot.com/ 
  • http://masmiftahgurusd.blogspot.com/   

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)

Namun kini kita fahami dulu apakah sih Pantun itu?

Menurut narsum, dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, di atas terdapat definisi pantun, di antaramya:

a) Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)

b) Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)

c) Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat barisatau rangkap. Dua baris pertama disebut "pembayang" atau "sampiran" dan dua baris kedua disebut "maksud" atau "isi" (Yunos, 1966; Bakar, 2020)

*) Lalu apakah kegunaan Pantun itu?

Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali, di antaranya: (

1) komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu, Pantun bisa juga digunakan untuk 

 (2) mengawali sambutan pidato . Bisa juga untuk 

(3) lirik lagu, 

(4) perkenalan, ataupun 

(5) dakwah bisa juga disisipi pantun. Selain itu Pantun juga 

(6) melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.

 

*) Kaidah Pantun menurut beliau:

a)  Hal yang wajib dalam Satu Bait Pantun adalah terdiri atas empat baris. 

b) Satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata. Tiap baris terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran. Baris ketiga dan keempat disebut isi

c) Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b. Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris. Pantun boleh menggunakan sajak a-a-a-a, namun akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri.

 *) Perbedaan antara Pantun, Syair, Gurindam dan Karmina

     - Ciri-ciri Pantun sudah dijelaskan di atas.

*) Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan

 Contoh:

         Inilah kisah bermula kawan

        Tentang negeri elok rupawan

        Menjadi rebutan haparan jajahan

        Hidup mati pahlawan memperjuangkan

 

                Engkau telah mafhum kawan

                Penggenggam bambu runcing ditangan

                Pemeluk tetes darah penghabisan

                Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.

 

*) Gurindam, hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan. Gurindam itu singkat-padat-bermakna.

Contoh gurindam :

        Jika rajin salat sedekah,

        Allah akan tambahkan berkah.

Karangan gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas, karya Raja Ali Haji.

*) Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

    Contoh:

            Sudah gaharu cendana pula

            Sudahlah tahu bertanya juga

 *) Lalu Narsum memberikan kiat-kiat dalam membuat Pantun sbb:

       Membuat pantun itu mudah

        a) Trik pertama

             - Carilah kata yang memiliki bunyi akhir sama. Minimal dua huruf .

                Misalnya kata "belajar". cari kata lain yang bunyi akhirnya Ar, Jar

                kejar, pijar, fajar, ganjar, panjar, sejajar, hajar, jajar, mahar, pintar, sebar, tebar, lebar,

       *) Intinya semakin banyak memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka            akan semakin memudahkan dalam membuat pantun.

       b) Trik kedua, pahami ciri-ciri pantun yang sudah dijelaskan di atas.

       c) Trik ketiga

           Jika membuat pantun, susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu. Baru yang               terakhir, susun baris pertama dan kedua. Jadi, isinya dulu baru sampiran

 

     *) Macam-macam persajakan

         - Hal-hal yang terkait persajakan / Rima dalam pantun, yaitu:

         1. Rima akhir, contoh:

                     Pohon nangka dililit benalu,

                     Benalu runtuhkan batu bata,

                     Mari kita waspada selalu,

                     Virus corona di sekitar kita

                                                     Bena lu

                                                     Ba ta

                                                     Sela lu

                                                     Ki ta

                Nah ini yang disebut Rima akhir. Hanya akhir baris yang sama bunyinya. Ini                             tingkatan  pantun  yang paling mudah.

           2. Rima tengah dan akhir

                Contoh:

                                Susun sejajar bungalah bakung,

                                Terbang menepi si burung elang,

                                Merdeka belajar marilah dukung,

                                Wujud mimpi Indonesia cemerlang.

 Catatan: Lihat kata kedua dan kata terakhir. 

                Baris pertama dan ketiga

                                 Seja jar dan ba kung

                                 Bela jar dan du kung

                Baris kedua dan keempat

                                 Mene pi dan e lang

                                 Mim pi dan cemer lang

 Ini tingkatan yang mudah, jika dilatih terus menerus.

  3. Rima awal, tengah dan akhir

            Contoh:             Jangan dipetik si daun sirih,

                                     Jika tidak dengan gagangnya,

                                     Jangan diusik orang berkasih,

                                     Jika tidak dengan sayangnya.

 Ini persajakan yang ketiga. Rima awal, tengah dan akhi

                          Baris pertama dan ketiga

                                     Ja ngan dipe tik si daun si rih,

                                     Ja ngan diu sik orang berka sih,

                         Baris kedua dan keempat

                                     Ji ka ti dak dengan gagang nya,

                                     Ji ka ti dak dengan sayang nya.

 Ini tingkatan yang agak sulit 

 4. Rima lengkap

        Contoh:        Bagai patah tak tumbuh lagi,

                            Rebah sudah selasih di taman,

                            Bagai sudah tak suluh lagi,

                            Patah sudah kasih idaman.

 Persajakan yang terakhir. Semua kata tiap baris memiliki bunyi yang sama

                 Baris pertama dan ketiga

                             Ba gai pat ah tak tumb uh la gi,

                             Ba gai sud ah tak sul uh la gi,

                 Baris kedua dan keempat

                             Reb ah su dah sela sih di ta man,

                             Pat ah su dah ka sih ida man.

 Hal yang perlu menjadi PERHATIAN:

     *) Dalam menulis pantun, usahakan hindari penggunaan nama orang dan nama merk             dagang.

Acara selanjutnya Narsum membuka seson tanya jawab seperti yang lainnyaa.

Demikian yang dapat saya sarikan, mohon dimaafkan atas kekurangannya. Sempga bisa bermanfaat untuk kita semua.

Makassar, 27 Februari 2023